DPRD DKI Jakarta mendorong pemerintah provinsi mengoptimalkan pemanfaatan aset daerah. Hal itu sebagai salah satu langkah strategis meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD). Aset yang dimiliki Jakarta bukan hanya bernilai besar. Namun memiliki potensi untuk dikelola secara produktif. Sehingga dapat memberikan kontribusi nyata bagi keuangan daerah. Melalui tata kelola yang transparan dan profesional, aset yang sebelumnya kurang termanfaatkan dapat dialihkan menjadi sumber pendapatan yang berkesinambungan. DPRD DKI Jakarta menekankan, pemetaan aset secara menyeluruh sangat penting. Pemanfaatan berbasis kebutuhan masyarakat, serta kerja sama yang saling menguntungkan dengan pihak swasta tanpa mengurangi kepentingan publik. Optimalisasi aset daerah juga untuk memperkuat fondasi pembangunan kota. Menghadirkan layanan publik yang lebih baik, serta membuka ruang investasi dan lapangan kerja. Dengan pengelolaan yang tepat, DPRD DKI Jakarta meyakini potensi aset yang dimiliki dapat menjadi motor penggerak kesejahteraan masyarakat. Sekaligus memperkuat kemandirian fiskal daerah. “Potensi pendapatan lebih dimaksimalkan,” ujar Ketua DPRD DKI Jakarta Khoirudin, beberapa waktu lalu. Menurut Khorudin sumber-sumber pendapatan masih bisa digali dari pemanfaatan aset. Terutama asset yang bisa dikerjasamakan. Ketua DPRD DKI Jakarta Khoirudin. (dok.DDJP) “Jika aset dikerjasamakan, kita tidak perlu keluar biaya perawatan, dan aset juga tercatat serta terjaga,” kata dia. Kolaborasi antara Pemprov dan para pemangku kepentingan sangat penting. Aset daerah produktif. Berdampak langsung pada peningkatan PAD. “Harapan saya, potensi pendapatan dari aset bisa lebih dimaksimalkan. Apalagi APBD kita juga meningkat,” tutur dia. Khorudin menambahkan, visi Jakarta sebagai kota global harus diterjemahkan ke dalam program-program nyata dalam Rencana Kerja Perangkat Daerah (RKPD). (red)

DPRD DKI Jakarta mendorong pemerintah provinsi mengoptimalkan pemanfaatan aset daerah. Hal itu sebagai salah satu langkah strategis meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD).

Aset yang dimiliki Jakarta bukan hanya bernilai besar. Namun memiliki potensi untuk dikelola secara produktif. Sehingga dapat memberikan kontribusi nyata bagi keuangan daerah.

Melalui tata kelola yang transparan dan profesional, aset yang sebelumnya kurang termanfaatkan dapat dialihkan menjadi sumber pendapatan yang berkesinambungan.

DPRD DKI Jakarta menekankan, pemetaan aset secara menyeluruh sangat penting. Pemanfaatan berbasis kebutuhan masyarakat, serta kerja sama yang saling menguntungkan dengan pihak swasta tanpa mengurangi kepentingan publik.

Optimalisasi aset daerah juga untuk memperkuat fondasi pembangunan kota. Menghadirkan layanan publik yang lebih baik, serta membuka ruang investasi dan lapangan kerja.

Dengan pengelolaan yang tepat, DPRD DKI Jakarta meyakini potensi aset yang dimiliki dapat menjadi motor penggerak kesejahteraan masyarakat. Sekaligus memperkuat kemandirian fiskal daerah.

“Potensi pendapatan lebih dimaksimalkan,” ujar Ketua DPRD DKI Jakarta Khoirudin, beberapa waktu lalu.

Menurut Khorudin sumber-sumber pendapatan masih bisa digali dari pemanfaatan aset. Terutama asset yang bisa dikerjasamakan.

“Jika aset dikerjasamakan, kita tidak perlu keluar biaya perawatan, dan aset juga tercatat serta terjaga,” kata dia.

Kolaborasi antara Pemprov dan para pemangku kepentingan sangat penting. Aset daerah produktif. Berdampak langsung pada peningkatan PAD.

“Harapan saya, potensi pendapatan dari aset bisa lebih dimaksimalkan. Apalagi APBD kita juga meningkat,” tutur dia.

Khorudin menambahkan, visi Jakarta sebagai kota global harus diterjemahkan ke dalam program-program nyata dalam Rencana Kerja Perangkat Daerah (RKPD). (red)