BUMD Diminta Tingkatkan Kinerja dan Profitabilitas
 
            Komisi C menggelar rapat kerja bersama jajaran Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) membahas Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2026 di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jumat (24/10).
Wakil Ketua Komisi C Sutikno memimpin rapat bersama Sekretaris Suhud Alynudin. Hadir Anggota Komisi C Nasdiyanto, August Hamonangan, dan Lazarus Simon Ishak.
“Rapat kerja Komisi C DPRD Provinsi DKI Jakarta dalam rangka pembahasan dan pendalaman terhadap Ranperda tentang APBD Tahun Anggaran 2026 kami buka dan dinyatakan terbuka untuk umum,” ujar Sutikno.
Pada 2026, jelas Sutikno, akan terjadi penurunan anggaran dibandingkan tahun sebelumnya. Karena itu, Komisi C berharap seluruh BUMD dapat meningkatkan kinerja dan profitabilitas. Tetap memberikan kontribusi signifikan terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) DKI Jakarta.
“PAD dari BUMD merupakan salah satu penyumbang penting bagi APBD yang digunakan untuk pembangunan,” terang Sutikno.
Dalam kesempatan itu, Kepala Badan Pembinaan Badan Usaha Milik Daerah (BP BUMD) Provinsi DKI Jakarta Syaefuloh Hidayat menyampaikan, penyesuaian APBD seiring koreksi Dana Bagi Hasil (DBH) sekitar Rp14 triliun.
Hal itu mengacu pada surat dari Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan. “Meski ada penyesuaian, hal ini tidak mengurangi semangat kami di BUMD,” ujar Syaefuloh.
“Justru menjadi tantangan untuk berkontribusi lebih besar terhadap pembangunan Jakarta,” sambung dia.
Syaefuloh menambahkan, target dividen BUMD tahun 2025 sebesar Rp774 miliar akan dioptimalkan melalui efisiensi dan peningkatan pendapatan. Proyeksi laba bersih seluruh BUMD naik menjadi sekitar Rp2 triliun.
“Untuk tahun 2026, kami menargetkan dividen meningkat menjadi Rp876 miliar,” pungkas Syaefuloh.
Rapat akan dilanjutkan dengan paparan dari masing-masing BUMD. Terkait kinerja, rencana bisnis, serta proyeksi kontribusi terhadap pendapatan daerah. (all/df)
 
    



